tegursapanews.Com - Alkisah pada Juni 1995, kita pernah terbang dari Bandara Juanda Sidoarjo Jawa Timur ke Bandara Polonia Medan Sumatra Utara. Pada saat itu kita sempat keluyuran sampai ke Pulau Samosir di Danau Toba diantarkan karib kerabat kita al-maghfur Askam Arief yang berstatus sebagai guru SMPN Medan Sumut kelahiran dusun Simpang Agung Merapi Lahat Sumsel pada tahun 1958.
Kita pernah mendengar mitos di Danau Toba, bahwa leluhur nenek moyang ratusan Marga Batak tetesan darah Bani Israil yang dari Timur Tengah melanglang buana sampai ke wilayah Nusantara dan berdomisili di Pulau Samosir. Hal tersebut atas dasar hasil penelitian para orientalis yang menemukan beberapa fakta sejarah ada kesamaan budaya di wilayah Tapanuli dengan budaya Yahudi di Yerusalem.
Tercatat sejak Indonesia Merdeka dari kolonial Belanda ribuan tokoh nasional yang berasal dari Sumatra Utara dengan nama Marga Batak. Antara lain Tn Abdul Haris. Nasution, Tn Adam Malik, Tn Tahi Bonar Simatupang, Tn Adnan Buyung Nasution, Tn Akbar Tandjung, Tn Luhut Binsar Panjaitan dan sederet nama tokoh yang lainnya.
Beberapa orang sahabat kita ketika di kampus dan di kampung dikenal patuh dan taat dalam kehidupan beragama. Nama mereka tercatat dari Marga Lubis, Siregar, Pohan, Hutabarat, Harahap, Ritonga dan lainnya. Orang orang Batak di perantauan terkenal dengan sistem kekeluargaan yang kental dengan harus saling membantu dalam berbagai masalah, sekalipun berbeda marga dan agama.