Notification

×

Iklan

Iklan

Status Sumur Zamzam Warisan Nabi Ismail Yang Tidak Pernah Kering

| Juni 06, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-07T05:53:04Z
tegursapanews.Com -   Alkisah pengalaman pertama kali menikmati Air Zamzam ketika kita masih usia sekolah dasar pada tahun 1960an. Pada saat itu kita bersama orang tua berkunjung ke dusun Muara Gula Muara Enim Sumsel, kita mampir di rumah karib kerabat yang baru saja pulang dari tanah suci. Pada saat itu kita disuguhi segelas kecil Air Zamzam yang dibawanya naik kapal laut dari Makkah ke kampung halaman.

Pengalaman tersebut sangat berharga dan tidak pernah terlupakan sepanjang hayat. Dalam hal ini, baru setengah abad kemudian, pada tahun 2010, kita bisa menikmati Air Zamzam secara leluasa dari sumbernya di samping Baitullah (Kakbah) yang sekarang dialirkan ke dekat rumah tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

Status Air Zamzam tersebut adalah sumur warisan dari Nabi Ismail AS putra Nabi Ibrahim AS, ketika ibunya Siti Hajar mondar-mandir dari Bukit Sofa ke Bukit Marwah berusaha mencari makan dan minum buat buah hatinya. Kisah tersebut dinamakan Sa'i dalam ritual Manasik Haji dan Ibadah Umrah.

Pada tahun ini beberapa orang sahabat karib kita yang ditakdirkan Allah berangkat ke tanah suci dalam program Safari Manasik Haji, yaitu Tn Edi Mulyono bersama istri dari Sidoarjo dan Tn Abdul Choliq Zen bersama istri dari Kediri. Mereka sudah menikmati air Zamzam dari pagi sampai sore dan malam, baik di hotel maupun di dalam Masjidil Haram selama sebulan lebih.

Karib kerabat kita Tn Ahmad Khudori kelahiran dari Bojonegoro Jawa Timur yang berstatus sebagai ketua rombongan jamaah haji plus dari Yogyakarta. Setiap tahun beberapa kali beliau terbang dari Yogyakarta ke Makkah dan Madinah dalam status pembimbing jamaah Safari Ibadah Umrah dan Manasik Haji. Dengan demikian, ribuan liter Air Zamzam yang sudah melewati kerongkongannya selama ini.

Kemarin kita bertemu beliau di Malang dalam acara syawalan Bani Masjhoeri Muthmainah. Beliau baru saja datang dari tanah suci dalam program Umrah Ramadan. Kita sempat guyon dengan beliau tentang doa mustajab di sekitar Masjidil Haram. Mohon kepada Allah SWT supaya diberi kesempatan untuk menjadi salah seorang anggota DPD RI dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang akan dilantik pada Oktober 24.

Demikian pula kita pesan kepada sahabat karib dari Kediri yang kemarin memberi tahu kita via WA sudah melakukan ibadah Umrah pertama sebelum manasik haji. Kita pesan selama di tanah suci supaya menjaga kesehatan, karena Manasik Haji selama 5 hari menguras tenaga mulai dari wukuf di Padang Arafah, melempar jumroh di Mina hingga ditutup tawaf dan Sai di Masjidil Haram.

Terkait dengan masalah Manasik Haji, kita melihat berita di layar kaca dan baca di media online, bahwa ditemukan ribuan orang jamaah Umrah dari Indonesia yang tidak memiliki visa haji, tapi nawaitu wukuf di Padang Arafah. Akibatnya mereka dipulangkan aparat ke tanah air sebelum masuk bulan Zulhijjah.

Teriring doa singkat dan padat dari tanah air Indonesia kepada semua jamaah haji di tanah suci. Semoga mendapatkan status haji yang mabruk wa mabrur. Dalam sebuah hadis yang sahih, bagi mereka itu dijanjikan Rasulullah,  bahwa tidak ada balasan yang setimpal selain kenikmatan surgawi di alam ukhrawi. Maqbulan amien.

Jumat, 07 Juni 24 
01 Zulhijjah 1445
Sabdasheh

Editor: Abdul Chalim

Foto: NU

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
U I P M


E C O S O C

For further information call: 08888 700 867
×
Berita Terbaru Update