Tiga nama tokoh dalam kitab suci al-Qduran yang selalu disebut khatib Salat Iedul Adha setiap tahun yaitu Nabi Ibrahim AS, istrinya Siti Hajar yang melahirkan Nabi Ismail AS. Nama mereka lengket di sekitar Kakbah (Baytullah) yang disebut dengan nama Hajar Aswad, Hijir Ismail dan Maqam Ibrahim.
Ritual manasik haji selama 5 hari di wilayah Padang Arafah, Muzdalifah dan Mina pada saat itu adalah Drama Kolosal kisah kehidupan ketiga tokoh tersebut yang hidup sekitar 5000 tahun (50 abad) yang silam.
Timbul pertanyaan dari netizen
Atas kehendak siapa Siti Hajar melahirkan Nabi Ismail bin Ibrahim AS di tanah tandus kering kerontang di kota suci Makkah Arab Saudi ?
Jawaban singkatnya adalah Takdir Ilahi, bukan cecita nabi Ismail waktu masih kecil.
Pertanyaan yang sama, ketika 4 orang purnawirawan jenderal yang mengusulkan ke MPR RI untuk pemakzulan status Wapres Gibran Rakabuming Raka yang merupakan hasil pemilu pada Rabu, 14 Februari 2024 sebagai pasangan Presiden Prabowo Subianto.
Apakah Tn Gibran yang sedang mengemban amanat rakyat yang sangat berat pada saat ini adalah cecitanya ketika masih duduk di Taman Nak Kanak dan ingin dilahirkan dari rahimnya Pn Iriana istri Tn Jokowi ?
Para ulama dari ormas Islam yang legal seperti MUI yang memahami hakekat takdir. Mereka yakin atas fatwa nabi bahwa masalah umur, rizki dan mati setiap insan di muka bumi sudah tertulis ketika mereka masih dalam kandungan ibunya.
Dengan itu, para ulama di lembaga MUI tidak ada nawaitu sama sekali untuk menggugat takdir Ilahi tersebut, kecuali para ustaz yang sakit hati karena kalah dalam pilpres, anggota ormas Islam yang dibubarkan, lahan bisnis ilegal tergusur dan tokoh yang Nihil jatah kue kabinet.
Mereka Itu lalu bikin gaduh di Dunia Maya dengan segunung hoax yang mengandung fitnah atas dasar kebencian yang mendarah daging. Wallahu Aklam.
Sabtu, 07 Juni 25
Sabdasheh
Editor Abdul Chalim