tegursapanews Alhamdulillah, Kisah Ibrahim mengirimkan pesan kepada kita semua bahwa hidup harus mengorbankan yg paling kita cintai untuk mendeteksi iman kita seberapa besar porsinya, seberapa taat dalam rute perjalanan perjuangan
Mengapa sejak awal Dzulhijjah kita disunnahkan memperbanyak takbir, tahmid dan tahlil, semua bertujuan untuk memotong sifat dan sikap yang membesarkan, dan memuji selain Allah, memotong sifat merasa paling kaya, merasa paling baik, dan merasa paling hebat, maka fungsi takbir, tahmid dan tahlil berdampak dan mampu meng off kan semua hal negatif dalam diri
Pemotongan hewan qurban adalah pemotongan sifat2 rakus, sifat serakah, sifat mementingkan diri sendiri, sifat individualis, dan seluruh sifat yg tidak memenuhi syarat sebagai manusia takwa, itu harus dipotong disembelih dengan parang keikhlasan dan keilmuan yang tajam dengan Asah bernama Al alaq
Pengorbanan secara kontekstual Jika kita tak memiliki harta, kita boleh mengorbankan tenaga, ide, dan fasilitator dalam kebaikan,
Pengorbanan pribadi berubah menjadi sebuah nilai tentang kemaslahatan bersama, tentang membangun jiwa dan sikap peduli dan melayani kepada Mereka kaum lemah, kepada mereka yang Doa - doanya menembus batas langit ketuju.
Maka Bahan bakar dari pengorbanan adalah keikhlasan, dan keteladanan. Dua kata kunci ini menjadi syarat utama kesuksesan dalam pengabdian
Alhamdulillah dengan itu lahirlah kader-kader yang selalu siap tanpa tapi, tanpa nanti dan tanpa letih sekelas Ismail.
Keistimewaan sejarah dan hikmah yang terkandung menjadi pedoman bagi pelanjut perjuangan bahwa ada hal penting menjadi prioritas dalam mengarungi laut perjuangan, untuk tiba di dermaga kemenangan ada syarat yang harus diperhatikan.
Editor:Abdul Chalim