Notification

×

Iklan

Iklan

Status Papua Sebagai Museum Hidup Sejarah Nasional

| Mei 24, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-24T13:43:11Z
tegursapanews.Com -   Alkisah pada awal Januari 22, kita keluyuran sampai ke kota Lubuklinggau Sumsel, kita bertemu Tn Harun Muhammad dan nginap di rumah beliau setelah seharian mondar mandir. Pada malam hari kita makan bersama dengan karib kerabat Pn Wulan Rusdi dan suaminya.

Pagi tadi kita dapat info via WA dari Tn Fadhil Rusdi di Tebing Tinggi Empat Lawang yang memberi tahu, bahwa cucu Pn Wani'ah Asroh putra Pn Wulan Rusdi diterima sebagai ASN di lembaga penegak hukum Kejaksaan yang langsung ditugaskan negara di Kaimana Papua Barat yang terletak di Pantai Selatan. Namanya Tn Razim Bima Pamungkas yang lahir di Lubuklinggau Sumsel.

Kemudian kita telusuri informasi tentang Profil Kaimana Papua Barat. Google memberi tahu bahwa sampai saat ini belum ada jalan darat dari Manokwari ke Kaimana. Transportasi yang ada hanya dengan naik pesawat terbang selama setengah jam dengan jarak 300 km atau naik kapal laut Tidar sampai 2 hari. Kemudian tentang populasi di Kabupaten Kaimana masih berjumlah puluhan ribu orang dan 45 persen berstatus muslim.

Alkisah pada awal September 2019, kita pernah tawaf di Manokwari ibukota Provinsi Papua Barat yang disebut dengan Kota Injil. Pada saat itu kita berkunjung ke Pulau Mansinam titik awal missionaris Kristen dari Eropa di Tanah Papua yang membawa Kabar Gembira (Kitab Injil) tentang masalah Peradaban dengan menebar missi Perdamaian di muka bumi.

Atas dasar pengalaman kita berkunjung ke beberapa kota di Bumi Cendrawasih antara lain, Waegeo Raja Ampat, Sorong, Manokwari, Sentani, Jayapura, Keerom, Wamena, Merauke, Timika termasuk Tembagapura. Kita punya kesan dan kesimpulan, bahwa Tanah Papua dan budaya warganya adalah Museum hidup tentang sejarah nasional bangsa Indonesia. Museum tersebut harus dijaga dan diamankan dengan sebaik mungkin oleh generasi muda.

Tadi malam kita ngobrol santai dengan karib kerabat Tn Buyung yang pernah mendapatkan tugas dari komandan TNI AU untuk kesehatan masyarakat di wilayah Asmat, Merauke dan Biak. Kita bicara tentang masalah aksi OPM yang sering melakukan teror di Papua Tengah dan Papua Pegunungan. 

Mereka pernah disebut sebagai KKB sekarang kembali dengan status OPM, supaya aparat keamanan negara bisa bergerak cepat, tanpa dibayangi dengan tuduhan pada pelanggaran HAM. Status OPM adalah musuh negara yang harus dihadapi dengan tegas dan terukur oleh TNI Polri di Bumi Cendrawasih. Barokallah Amien 

Jumat, 24 Mei 24 
15 Zulkaidah 1445
Sabdasheh

Editor: Abdul Chalim

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
×
Berita Terbaru Update